Minggu, 31 Mei 2015

Brown canyon Semarang

Brown Canyon, Semarang
Inilah potensi oleh Indonesia tercinta ini, tak disangka dan tak bisa dibayangkan hanya bekas saja bisa menjadi sebuah potensi kekayaan alam yang patut untuk diacungkan jempol. Negara tercinta ini sangatlah indah, Kaya akan hayati dan hewani dan juga kekayaan pesona wisata yang dapat memanjakan mata dan  dapat bisa sebagai tempat melepas penat yang menyelimuti dalam pikiran kita sehari-hari.

Bekas pertambangan brown canyon”, Sebuah bekas yang digunakan sebagai wisata pelenyap lelah, bekas yang bisa membuat sebuah kesan bagi setiap orang yang mengunjunginya, entah itu kesan panas, indah, berdebu, dan lain sebagainya, bagi pengunjung yang datang tak akan melewatkan untuk mengabadikan diri melalui gadgetnya sebagai pertanda kenangan kehadirannya. Berawal dari bekas areal pertambangan, Brown Canyon kini menjadi sebuah objek wisata yang patut untuk dikunjungi. Perbukitan tersebut banyak menawarkan berbagai pemandangan dengan batuan-batuan terjal nan elok untuk dipandang yang seakan-akan mirip dengan yang aslinya.
Dengan sensasi yang luar biasa ini, banyak pelancong dadakan mengunjungi tempat tersebut, hanya sekedar melepas penat, traveling, kumpul-kumpul dengan sahabat, bercengkrama dengan alam,  hingga foto sebelum nikah atau dikenal dengan prewedding pun dilakukan. Pengunjung yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa ini menuturkan bahwa datang ke Brown Canyon merupakan suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri, terutama keindahan yang memanjakan setiap mata yang memandangnya dan tak jarang pengunjung segera beranjak dari tempatnya, hingga tak dipungkiri memori gadget pun penuh dengan gaya narsis para pengunjung.
Pertambangan batu padas itu, kini menjadi sebuah tempat wisata dadakan yang berada di daerah Tembalang, tepatnya di daerah perbatasan yaitu antara Kota Semarang dengan Kota Demak. Belum lama sebelumnya, tempat ini dijadikan galian C atau pertambangan batu padas yang dimanfaatkan untuk lapangan kerja bagi warga daerah sekitar. Masyarakat banyak menggantungkan hidupnya di tempat tersebut. Namun beberapa bulan yang lalu Pemerintah Kota Semarang telah menutup bahkan rencana akan disita dan dilumpuhkan semua kegiatannya, sehingga yang nota bene masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya di sana, akan terancam dan telantar akibat penutupan daerah tersebut yang kini dijadikan sebagai tempat wisata dadakan.
Bekas sebagai pembekas, mungkin itulah kata yang tepat disematkan pada pertambangan ini, semua berbondong-bondong untuk datang ke sana hanya sekedar mengabadikan gambarnya, merefleksikan mata, melepas penat, bersantai sejenak menikmati sunset hingga menghilangkan rasa galau atau permasalahan yang semakin kompleks dalam kehidupanya sehari-hari.


1 komentar :