Brown canyon Semarang
![]() |
Brown Canyon, Semarang |
Inilah potensi oleh Indonesia tercinta ini, tak disangka dan tak bisa dibayangkan hanya bekas saja bisa menjadi sebuah potensi kekayaan alam yang patut untuk diacungkan jempol. Negara tercinta ini sangatlah indah, Kaya akan hayati dan hewani dan juga kekayaan pesona wisata yang dapat memanjakan mata dan dapat bisa sebagai tempat melepas penat yang menyelimuti dalam pikiran kita sehari-hari.
Bekas pertambangan ”brown canyon”, Sebuah
bekas yang digunakan sebagai wisata pelenyap lelah, bekas yang bisa membuat
sebuah kesan bagi setiap orang yang mengunjunginya, entah itu kesan panas,
indah, berdebu, dan lain sebagainya, bagi pengunjung yang datang tak akan
melewatkan untuk mengabadikan diri melalui gadgetnya sebagai pertanda kenangan
kehadirannya. Berawal dari bekas areal pertambangan, Brown Canyon kini
menjadi sebuah objek wisata yang patut untuk dikunjungi. Perbukitan tersebut
banyak menawarkan berbagai pemandangan dengan batuan-batuan terjal nan elok
untuk dipandang yang seakan-akan mirip dengan yang aslinya.
Dengan sensasi yang luar biasa ini, banyak pelancong dadakan
mengunjungi tempat tersebut, hanya sekedar melepas penat, traveling,
kumpul-kumpul dengan sahabat, bercengkrama dengan alam, hingga foto
sebelum nikah atau dikenal dengan prewedding pun dilakukan.
Pengunjung yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa ini menuturkan bahwa datang
ke Brown Canyon merupakan suatu kebanggaan dan kepuasan
tersendiri, terutama keindahan yang memanjakan setiap mata yang memandangnya
dan tak jarang pengunjung segera beranjak dari tempatnya, hingga tak dipungkiri
memori gadget pun penuh dengan gaya narsis para pengunjung.
Pertambangan batu padas itu, kini menjadi sebuah tempat wisata
dadakan yang berada di daerah Tembalang, tepatnya di daerah perbatasan yaitu
antara Kota Semarang dengan Kota Demak. Belum lama sebelumnya, tempat ini
dijadikan galian C atau pertambangan batu padas yang dimanfaatkan untuk
lapangan kerja bagi warga daerah sekitar. Masyarakat banyak menggantungkan
hidupnya di tempat tersebut. Namun beberapa bulan yang lalu Pemerintah Kota
Semarang telah menutup bahkan rencana akan disita dan dilumpuhkan semua
kegiatannya, sehingga yang nota bene masyarakat sekitar yang menggantungkan
hidupnya di sana, akan terancam dan telantar akibat penutupan daerah tersebut
yang kini dijadikan sebagai tempat wisata dadakan.
Bekas sebagai pembekas, mungkin itulah kata yang tepat disematkan
pada pertambangan ini, semua berbondong-bondong untuk datang ke sana hanya
sekedar mengabadikan gambarnya, merefleksikan mata, melepas penat, bersantai
sejenak menikmati sunset hingga menghilangkan rasa galau atau
permasalahan yang semakin kompleks dalam kehidupanya sehari-hari.
Lanjutkan postingan Anda. Selamat berjuang.
BalasHapus